Dewan Akan Temui Dirjenbun di Jakarta

*Soal Replanting Plasma PTPN Ngabang

NGABANG. Komisi B DPRD Landak akan menghadap Dirjenbun di Jakarta untuk membawa hasil rapat antara pihak PTPN XIII, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan petani terkait masalah hutang petani sehingga kebun plasma hingga saat ini belum dilakukan replanting (peremajaan kebun).
Rapat yang berlangsung di ruang sidang DPRD, Selasa (8/6) dipimpin Wakil Ketua Klemen Apui didampingi Ketua Komisi B Yoseph Bosman dan para anggotanya. Kemudian menghadirkan Manager PTPN XIII Ngabang Kolem Ginting dan jajaran, dari BRI Cabang Mempawah, Dinas Bunhut Landak dan KUD Sama Bangun mewakili petani.
Rapat tersebut tidak ada mengambil keputusan, karena yang hadir memang bukan para pengambil kebijakan. Maka dari itu, rencana Komisi B DPRD Landak akan membawa masalah ini kepada Dirjenbun. Sebelumnya juga sudah melakukan dengat pendapat antara PTPN Kebun Ngabang dan Disbunhut, kemudian pihak direksi PTPN XIII di Pontianak dan kali ini dengan semua pihak termasuk dari BRI.
Manajer PTPN XIII Ngabang Kolem Ginting mengaku total sisa hutang petani yang hingga April 2010 ini berjumlah mencapai Rp.3,6 miliar. “Sementara syarat untuk melakukan replanting kebun petani harus melinasi hutangnya,” ujarnya.
Wakil Ketua DPRD yang juga sebagai Koordinator Komisi B, Klemen Apui usai rapat kepada wartawan membenarkan akan menghadap Dirjenbun di Jakarta. Jika dilihat masalah ini petani tetap beralasan kalau kredit meraka hanya Rp. 5 juta dan sampai hari ini tidak mau menerima penjelasan dari pihak bank. Mareka berfikir seolah-olah kredit yang ada bunga-berbunga, padahal menurut keterangan pihak bank tidak.
“Kredit bermain diangka Rp. 6 juta lebih, ditambah rekening koran jadi Rp.5 juta ditambah bunga rekapitulasi Rp. 720 ribu sehingga total Rp. 6 juta lebih. Nah itu hutang petani dan ternyata meraka sudah membayar separuh. Jadi kalau dilihat sisa hutang petani masing-masing berfariasi ada yang sisa Rp.3 juta, Rp.1 juta lebih. Karena saat pemotongan dilihat hasil produksi,” tukas Apui. (rie)

*Sumber: www.equator-news.co, 9/06/2010