Kecewa dengan Protokoler Pemprov Kalbar

Posted by


*Bersikap Arogan dengan Panitia MTQ

NGABANG. Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXIII Provinsi Kalbar di Landak 9-16 Mei berlangsung sukses. Namun, masih ada ungkapan kecewa dari salah satu panitia terhadap ulah oknum personel Protokoler Pemprov Kalbar yang ikut campur masalah urusan teknis saat malam penutupan, Minggu malam (16/5).
“Malam penutupan kami kecewa dengan protokoler Pemprov, karena lazimnya penempatan Juara I, II dan III dimulai dari depan. Tapi saat peserta dipanggil maju kedepan, penempataan diputar oleh protokoler Pemprov menjadi urutan juara III di depan dan I dan II di belakang. Padahal MC membacakan mulai Juara I,” beber Syamsul Bahri, SAg, MSi selalu Koordinator Tilawah kepada wartawan di kantornya, Selasa (18/5).
Menurut Syamsul, dengan adanya perubahan penempatan yang dilakukan protokoler Pemprov sempat membuat kebingingan petugas yang membawa hadiah dan tropy. Kemudian yang cukup mengkagetkan oknum personel protokoler Pemprov tersebut bersikap sedikit arogan. “Dia membentak kita panitia teknis, padahal kita bertanya baik-baik tapi jawabnya agak tegang, ini yang membuat kami kecewa. Sampai malam itu kami mundur dari depan dan menyerahkan prokoler Pemprop yang mengatur,” kata Syamsul.
Insiden ini juga sangat disayangkan oleh semua pihak, baik dewan hakim, undangan, pejabat yang hadir serta penonton. Karena dalam pemberian hadiah yang awalnya sudah diatur panitia dirubah protokoler Juara III terlebih dahulu yang diberikan hadiah.
“Kedepan kami harap tak seperti ini. Kami sangat menyayangkan protokoler Pemprov yang sudah jelas tugas mareka mengatur jaadwal acara dan tempat duduk pejabat, tapi malah mengatur masalah teknis yang merupakan sudah menjadi tanggungjawan panitia,” ungkap Syamsul yang juga Kasi Urais dan Penyelengara Haji di Kantor Kementerian Agama Landak ini.
Selain itu, akibat protokoler sibuk mengurus masalah teknis yang bukan wewenangnya, hingga ada pejabat mewakili Bupati Melawi tidak mendapat tempat duduk. Mereka mencari tempat duduk tak ketemu hingga akhirnya ke tempat lain, mestinya ini tugas protokoler Pempron. “Nah ini sangat memalukan,” ucap Syamsul.
Ia menambahkan, kasus ini diharapkan tidak terulang lagi, sebenarnya semua pihak ingin mensukseskan MTQ tanpa harus ada saling kesalahpahaman. “Kita harus tahu tugas dan fungsi pokok masing-masiing,” tukas Syamsul. (rie)

*Sumber: Harian Equator, 19/5/2010


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Social Media Widget SM Widgets




Kabar Landak Updated at: 1:06 AM

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts