Curi Bibit Sawit, Siswa Tak Bisa Ikuti UN

Posted by

*Surat Penangguhan Tak Digubris Polisi

NGABANG. Nasib apes menimpa Ar,17, siswa SMPN 2 Sebangki. Akibat mencuri bibit sawit milik salah satu perusahaan di Desa Agak terpaksa masuk sel Mapolres Landak dan terpaksa tak bisa mengikuti Ujian Nasional (UN) yang digelar 29 Maret lalu. Ar ditangkap pada 22 Maret, pihak sekolah sudah melayangkan surat penangguhan tertanggal 24 Maret ditujukan kepada Kapolsek Sebangki dan tembusan Kapolres Landak, namun tak digubris. “Hingga sekarang tak ada balasan. Saat siswa kita ditangkap memang saya sedang di Pontianak. Informasi yang kami terima dia mencuri 40 batang bibit sawit milik salah satu perusahaan di sana,” cerita Kepala SMPN 2 Sebangki Sililius Iyus, SPd kepada wartawan ketika berada di Dinas Pendidikan Landak, Jumat (16/4) kemarin.
Saat itu orang tua Ar yakni Abu mendatangi pihak sekolah untuk koordinasi agar anaknya bisa mengikuti UN. Lalu pihak sekolah melakukan kordinasi dengan Dinas Pendidikan melalui Kabid Pendidikan Menengah. Maka dibuat surat penangguhan No.032/241.2.800/SMPN 2 SBK/2010. “Tapi sampai saat ini surat yang kita ajukan tak dibalas pihak polisi,” ujar Iyus.
Menurut Iyus, alasan pihaknya mengajukan surat penangguhan untuk UN, karena Ar sudar terdaftar sebagai peserta UN dengan nomor peserta 10-032-002-7 dan merupakan siswa dari SMPN 2 Sebangki bahkan siswa yang aktif masuk. Itu dibuktikan daftar hadir di kelas tiga bulan terakhir saja tidak ada alpa. Kemudian berdasarkan permintaan dari orang tua agar anaknya bisa ikut UN. “Kemudian kita minta penagguhan agar Ar bisa ikut UN di sekolah. Karena jika ujian di tahanan di Polres Landak dilihat kodisi jarak yang cukup jauh. Selain itu, kasus ini di wilayah Polsek Sebangki,” ungkap Iyus.
Ia menambahkan, menyikapi hal ini bukannya pihak sekolah tidak tanggap. Maka dari itu, ketika 22 Maret siswanya terlibat kriminalisasi, sedangkan di sisi lain 29 Maret mulai pelaksanaan UN. Maka pihak sekolah langsung membuat surat pengajukan penangguhan kepada polisi agar siswanya dizinkan ikut ujian di sekolahnya. “Karena dari orang tua meminta kita dan siswanya yang ditahan juga siap mengikuti ujian,” kata Iyus.
Kapolres Landak AKBP Firman Nainggolan dikonfirmasi Equator tak dibalas. Di telepon menjawab, dirinya tidak menerima ada surat penangguhan tersebut walaupun sifatnya tembusan. “Nanti saya cek,” ujarnya.
Sedangkan penangguhan semua ada prosedurnya, sedangkan terkait tersangka Ar yang melakukukan pencurian pihak sekolah sudah disarankan agar ikut ujian di tahanan Polres Landak. “Tapi ditunggu-tunggu tidak ada,”ungkapnya.
*Polisi Landak Tak Manusiawi
SEORANG Pengacara Kabupaten Landak Irenius Kadem, SH menuding Kapolres Landak AKBP Firman Nainggolan tidak manusiawi. Itu dibuktikan adanya siswa SMPN 2 Sebangki atas nama Ar yang ditahan akibat mencuri bibit sawit tapi tak bisa ditangguhkan untuk ikut Ujian Nasional (UN). “Kapolres Landak itu tak manusiawi. Ini bukan bicara masalah normatif ya, tapi tentang kemanusiaan,” ungkapnya ketika menghubungi Equator, Jumat (16/4).
Ia juga menuding Polres Landak arogan, karena pihak sekolah sudah mengajukan surat penangguhan agar Ar bisa ikut ujian di sekolahnya. Tapi surat tersebut tak digubris. “Ini kan namanya arogan,” tegas Iren yang juga pengamat pendidikan ini.
Menurut dia, terlepas salah atau tidaknya tersangka Ar itu yang menentukan keputusan Pengadilan. Jadi polisi harus adil dalam menerapkan hukum, tersangka kasus besar saja bisa ditangguhkan, tapi ini yang masih pelajar yang hanya mencuri batang sawit, mau ikut ujian tapi polisi tak mengizinkan. “Jadi sekali lagi polisi memang tak manusiawi,” ucap Iren.
Pria asal Pahauman ini juga meminta kepada Kapolda Kalbar agar Kapolres Landak bisa dipertimbangkan untuk menjabat di Landak ini. Karena seperti kasus ini tidak ada rasa manusiawi sama sekali, pihaknya juga susah ditemui. “Kapolda saja kita bisa ketemu dalam berurusan,” ujar Iren. (rie)

*Sumber: Harian Equator 17/4/2010


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Social Media Widget SM Widgets




Kabar Landak Updated at: 6:51 PM

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts