Jembatan Longsor, Jalan Negara Nyaris Putus

Posted by


*Akibat Normalisasi Sungai Tenggalong

NGABANG. Jalan negara di Ngabang Kabupaten Landak nyaris putus karena longsor akibat normalisasi sungai Tenggalong. Jembatan yang terletak di Pal VI Dusun Ampar Saga I Desa Amboyo Inti Kecamatan Ngabang tersebut jika tidak segera ditanggulangi, maka arus transportasi terancam putus karena tidak ada jalan alternatif lain.
Pantauan Equator, kondisi jembatan yang memang sudah tua ditambah lagi dengan kegiatan normalisasi sungai sehingga kekuatan tebing menjadi labil, akhirnya sedikit saja hujan tebing longsor mengakibatkan lobang yang dalam pada sebelah kanan arah ke Ngabang. Lobang yang menyulitkan kendaraan untuk lewat sedikit demi sedikit bertambah melorot kedasar sungai. Bila hal itu tidak ditanggulangi pada saatnya nanti diguyur hujan jembatan ini akan terputus itu berarti lalulintas akan menjadi macet.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Kalbar Jakius Sinyor dikonfirmasi wartawan, berjanji akan secepatnya melakukan perbaikan dan menurutnya juga jembatan ini akan dibangun kembali. “Kondisi jembatan memang sudah sangat tua dan sudah layak untuk dibangun kembali,” ungkap Jakius via selularnya.
Bupati Landak Dr Adrianus Asia Sidot dikonfirmasi usai penyampaian LKPj di gedung DPRD Landak kemarin juga mengaku sudah menelpon pihak Dinas PU Landak melalu Kepala Bidang Bina Marga Theresia Limawardani segera mengambil tindakan.
“Tadi (kemarin,red) saya sudah telpon Dani untuk meninjau lokasi,” ujar Adrianus singkat.
Terpisah, Theresia Limawardani dikonfirmasi wartawan mengaku pihaknya sudah menerima laporan dan akan segera meninjau lokasi yang longsor. “Iru kan termasuk lintas nasional, ya. Namun kami akan langsung ke lokasi untuk meninjau,” ujarnya.
Sementara itu, Pak Ida salah satu warga setempat mengaku sangat kecewa dengan kegiatan normalisasi sungai yang telah merusak tebing sebagai penyangga jembatan. “Seharusnya pada sisi tebing yang berada pada jembatan itu dibiarkan, jangan dikeruk, tapi nyatanya sampai kejembatan pun juga mereka keruk. Belum lagi Daerah Aliran Sungai yang banyak mengandung pasir, yang setiap detik akan hanyut dibawa air mengalir semakin mempercepat longsornya tebing,” ungkapnya.
Selain itu, tidak hanya itu kerugian lain dari akibat pengerukan sungai Tenggalong ini adalah masyarakat sudah tidak bisa lagi mengambil ikan di sungai. Padahal ikan di sungai Tenggalong hidup dengan subur, setiap hari bisa diambil masyarakat untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. “Tapi setelah sungai Tenggalong di keruk, ikannya sudah tidak ada lagi. Itu karena kayu dan akar kayu ditebing yang berfungsi sebagai sarang dan tempat ikan menetaskan telurnya sudak dikeruk dan diangkat kedarat,” ujarnya. (rie)

*Sumber: Harian Equator 23/03/2010


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Social Media Widget SM Widgets




Kabar Landak Updated at: 12:36 AM

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts