Harga Tengkawang Anjlok

Posted by

*Pembeli Tunggal Terkesan Peras Petani

NGABANG. Petani buah tengkawang di Kalbar saat ini diresahkan anjloknya harga tengkawang. Pembeli tunggal di Kalbar yaitu PT Cahaya Kalbar terkesan memeras masyarakat. Pemerintah diminta melakukan pengawasan soal harga, karena tidak transparan.
“Pabrik tengkawang di Kalbar anehnya tidak membuka harga, tapi yang memberi harga para calo alias kontraktor dari pihak pabrik, sampai di kita Rp.5000 per kilogramnya. Parahnya lagi ada pemotongan, dalam satu truk dipotong 700 kilogram hingga 1 ton, alasan kadar airnya. Ini sudah bagi saya tidak ada aturan,” ungkap Direktur PT Loka Sallom, Frans Adisius D Aheng, MH seorang pengumpul Tengkawang di Kabupaten Landak ketika melapor Equator, Jumat (5/3).
Adis mengungkapkan, di dunia ini hanya ada tiga pabrik tengkawang yaitu di Indonesia PT Cahaya Kalbar, kemudian di Amterdam Belanda dan di Kanada. Adis mengaku juga sudah berusaha menghubungi pihak pusat dan PT Cahaya Kalbar soal harga tengkawang hanya Rp.5000 per kilogram dan itupun bertahan selama satu minggu dan tetap dilakukan pemotongan. “Jadi berapa masyarakat yang menerima, ini bagi saya bukan kebijakan yang benar apalagi mereka sebagai pembeli tunggal kok semau-maunya menentukan harga. Ini namanya pemersan terhadap kesejahtaraan rakyat,” tegas Adis yang juga Dewan Penasehat HIPMI Landak ini.
Untuk itu, Adis mendesak pemerintah daerah dan pusat untuk melakukan pengawasan tentang harga tengkawang ini. Karena jika harga tengkawang anjlok yang terkesan tidak jelas ini, rakyat bisa menderita. Meskipun tengkawang milik masyarakat dibeli tapi dengan harga yang rendah. “Tengkawang ini tidak selamanya, paling lima tahun baru bisa panen. Tapi kalau ketika musim panen sekarang harga macam begini (murah) bagaimana rakyat mau makan dan sejahtera,” ujar Adis yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Landak ini.
Ia berharap kepada pemerintah, untuk melakukan pengawasan agar pembeli tunggal di Kalbar ini tidak seenaknya menekan rakyat, atau bisa dikatakan merampok rakyat. “Jangan semau-maunya ini perampasan terhadap kesejahteraan petani tengkawang, karena harga tak logis,” tandas Adis. (rie)

*Sumber: Harian Equator


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Social Media Widget SM Widgets




Kabar Landak Updated at: 11:51 PM

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts