Biaya Pilkades Amboyo Inti Agar Ditinjau

Posted by

*Calon Dibebani Rp.26 Juta

NGABANG. Biaya Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Amboyo Inti Kecamatan Ngabang diminta ditinjau ulang. Karena terlalu besar dan memberatkan para calon yang ditarik mencapai Rp.26 juta per orang.
“Kebutuhan dana untuk pelaksanaan Pilkades bisa ditinjau ulang, misal honor panitia bisa dikurangi, karena untuk kepentingan bersama. Biaya gedung dan lainnya mestinya tak perlu karena panitia bisa menggunakan kantor desa yang ada. Kasihan para calon jika untuk pendaftaran saja dibebani dana yang besar,” tegas anggota DPRD Landak Cendra Sunardi kepada wartawan di kantornya, Selasa (23/2) kemarin.
Karena, jika diamati tahun ini di Landak yang menggelar Pilkades ada tujuh desa, dan hanya Pilkades Amboyo Inti saja yang dananya besar bahkan hampir semua dibebankan kepada para calon. Akibatnya, yang awalnya banyak ingin mencalonkan diri, karena harus mengeluarkan uang banyak besar akhirnya tidak jadi. “Sekarang tinggal tiga orang saja. Itu pun saya dengar mereka ada yang mengeluh soal dana yang dibebankan kepada mereka mencapai puluhan juga,” ungkap Cendra yang juga mantan Kepala Desa Amboyo Inti ini.
Untuk itu, ia meminta kepada pihak Bagian Pemerintahan Desa (Pimdes) dan Camat agar turun kelapangan untuk meninjau masalah ini. Kemudian pihak Panitia Pemilihan Kepala Desa (PPKD) harus bisa meninjau kembali rincian anggaran yang ada. Paling tidak direvisi untuk pos-pos yang kiranya bisa si siasati. “Memang sudah menjadi resiko bagi calon yang ingin maju. Tapi kalau untuk administrasi membantu biaya Pilkades saja sudah besar tentu mareka akan keberatan. Belum lagi, untuk biaya kampanye mareka,” ungkap Cendra legislator dari Partai Hanura ini.
Ia menyarankan kepada panitia bisa mengurangi honor, jangan dipukul rata selama empat bulan. Artinya saat hari H pelaksanaan dengan hari-hari biasa, memang tanggungjawab panitia berat, tapi ada hak yang bisa dikurangi.
Misalnya, petugas di TPS bisa dilakukan musyawarahkan dengan honornya, sekian. Karena untuk kepentingan bersama, jika mareka tidak mau maka bisa diganti bagi masyarakat yang bersedia. “Jangan disamakan dengan petugas saat Pilkada atau Pemilihan Gubernur atau Pemilu lainnya. Ini Pilkades anggaran dari swadaya,” tegas Cendra.
Sementara itu berdasarkan data yang diperoleh Equator, terkait dana Pilkades Amboyo Inti ini, berawal saat awal Desember 2009 lalu, dana yang dipatok sempat mencapai Rp.120 juta. Kemudian direvisi lagi, hingga berkurang menjadi Rp.92 juta. Dari jumlah dana ini, setelah mendapat sumber dana selain dari kas desa yang ada dan sumbangan pihak ketiga yang tidak mengikat. Maka sisa kekurangan dana 78 desa, dan inilah yang dibebankan kepada calon kepala desa. Karena calon hanya ada tiga orang, maka masing-masing menanggung dana Rp.26 juta.
Ketua Panitia Pilkades Amboyo Inti Asian Dekeh dikonfirmasi melalui via telepon dan pesan singkat ia enggan ketemu wartawan. Dan hanya mengirim SMS “Pak maaf kenapa dana dipermasalahkan, saya masih dilapangan.TQ,” bunyi pesan singkatnya. Kemudian dia menelpon wartawan Equator menyatakan. “Tak usah memperkeruh suasana dan tak usah mencampuri urusam orang,” ungkapnya singkat. (rie)


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Social Media Widget SM Widgets




Kabar Landak Updated at: 6:18 PM

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts